Halo Sobat Choosers! Apakah kalian pernah mendengar tentang eSIM sebelumnya? Akhir-akhir ini eSIM kerap dianggap sebagai teknologi SIM masa depan yang akan menggantikan penggunaan kartu SIM fisik. Hmm, apa benar hipotesa ini juga akan berlaku di Indonesia? Menarik bukan, yuk kita bahas bersama-sama apakah eSIM merupakan jenis kartu SIM yang cocok untuk kalian!
Embedded SIM Card atau yang lebih dikenal sebagai eSIM telah rilis di Indonesia sejak tahun 2019 lalu. Namun, hingga kini hanya provider Smartfren yang telah merilis produk eSIM bagi pelanggannya. Melihat hal ini, dikabarkan provider-provider lain seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata juga telah melirik dan mempersiapkan produk eSIM mereka masing-masing.
Apa sih eSIM itu?
eSIM (embedded SIM card) adalah teknologi terbaru Subscriber Identity Module (SIM) atau yang lebih dikenal dengan “kartu SIM”. Sebelumnya, inovasi dari kartu SIM yang paling dapat kita lihat adalah perubahan ukurannya, dalam 3 generasi sebelumnya kartu SIM dibedakan dengan ukuran nano, micro dan standar. Uniknya, eSIM tidak memiliki bentuk fisik seperti kartu SIM biasa. eSIM terintegrasi dan tertanam di ponsel dalam bentuk modul. Pengguna hanya perlu memindai kode batang untuk mengaktifkannya.
Keuntungan menggunakan eSIM
Dengan tidak memerlukan SIM fisik, tentunya banyak kelebihan yang bisa kalian dapatkan:
Kalian tidak perlu takut untuk kehilangan SIM, karena eSIM sudah tertanam di smartphone kalian, jadi aman, pasti gak bakal hilang.
Dengan eSIM, smartphone kalian dapat memiliki 2 SIM (eSIM dan SIM fisik) sekaligus agar kalian lebih flexible untuk mengatur preferensi layanan data, telepon dan SMS. Jadi untuk kalian pengguna dual SIM yang sering pusing membuka dan mengganti kartu, gak perlu repot-repot mengganti SIM lagi, karena dengan eSIM, kedua SIM kalian bisa tetap aktif dalam 1 device.
Paket eSIM yang berlaku saat ini hanya disediakan oleh operator Smartfren, kalian bisa melihat detail paket yang Smartfren tawarkan disini.
Siapa saja yang bisa menggunakan eSIM?
Hingga saat ini hanya pengguna dengan tipe-tipe tertentu yang dapat mengakses eSIM. Menurut informasi yang dipublikasikan di situs resmi Smartfren, perangkat yang dapat menggunakan eSIM:
- Apple iPhone: iPhone 11, iPhone 11 Pro, iPhone Pro Max, iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro, iPhone 12 Pro Max, iPhone SE 2020, iPhone XR, iPhone XS, iPhone XS Max, Apple iPad, iPad 7, iPad Air 3, iPad Mini 5, iPad Pro (11″) dan iPad Pro 2 (11″);
- Samsung: Galaxy Note 20, Galaxy Note 20 Ultra, Galaxy Note 20 Ultra 5G, Galaxy S20, Galaxy S20 Ultra, Galaxy S20+, Galaxy S21 5G, Galaxy S21 Ultra 5G, Galaxy S21+ 5G, Galaxy Z Flip, Galaxy Fold, Galaxy Fold 2, Galaxy Watch4 Classic LTE, Galaxy Z FLIP3 dan Galaxy Z FOLD3;
- Google Pixel: Google Pixel 3, Google Pixel 3 XL, Google Pixel 3a, Google Pixel 3a XL, Google Pixel 4, Google Pixel 4 XL, Google Pixel 4a, Google Pixel 4a 5G dan Google Pixel 5;
- Huawei: Huawei P40 dan Huawei P40 Pro;
- Microsoft: Microsoft Surface Duo dan Microsoft Surface Pro X.
Dinyatakan oleh salah satu provider Indonesia alasan mengapa mereka belum merilis eSIM dikarenakan target pasar yang terbatas. Tidak heran mendengar statement seperti itu jika kita melirik daftar gadget yang dapat mengakses eSIM tergolong untuk kalangan menengah ke atas dengan kisaran harga handphone 7 juta ke atas.
Namun, bagaimana kondisi daya beli smartphone di Indonesia? Menurut data hasil riset International Data Corporation (IDC) di tahun 2021, harga jual rata-rata smartphone di Indonesia sekitar Rp2,4 juta. Dimana merek smartphone terlaris yang digunakan di Indonesia adalah Xiaomi (~27%), Oppo (~19%), Vivo (~17%), Samsung (~16%), dan Realme (~12%).
Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia bukanlah pasar terbesar untuk eSIM untuk saat ini. Daya beli smartphone masyarakat Indonesia masih jauh dari harga minimum smartphone yang dapat mengakses eSIM. Namun, menurut Yoseph Wijaya yang merupakan Head of Product Forest Interactive menyatakan bahwa pada 2025 diprediksi kurang lebih 60 persen unit ponsel pintar di dunia akan kompatibel dengan eSIM. Pertumbuhan tersebut akan makin pesat seiring dengan adopsi digital yang meningkat dan perkembangan teknologi. Menurut Joseph, kondisi tersebut juga akan terjadi di Indonesia. Dia mengatakan Indonesia merupakan pasar berkembang (emerging market) untuk gadget, dengan jumlah pengguna internet yang terus bertambah.
Jadi, bagaimana? Setelah mengetahui informasi tentang eSIM apakah kalian merasa tertarik untuk menggunakannya? Bagi kalian yang merasa bahwa eSIM sangat cocok untuk kalian, silahkan cek info lengkap tentang paket yang berlaku untuk eSIM disini, selamat mencoba!
Ingin mengaktifkan internet?
Situs kami mengumpulkan informasi mengenai paket-paket internet dari berbagai provider. Pilih tipe internet yang Anda butuhkan (internet seluler, internet rumah, dan lain-lain), pilih kota Anda, dan dengan bantuan filter pilihlah paket internet terbaik sesuai kebutuhan Anda: